Trump Berlakukan Tarif Global 20%, Pemerintah Khawatir Negosiasi Jadi Sia-Sia

Trump Berlakukan Tarif Global 20%, Pemerintah Khawatir Negosiasi Jadi Sia-Sia

Pemerintah Indonesia akan meminta klarifikasi dari Amerika Serikat (AS) terkait rencana penerapan tarif global sebesar 15% hingga 20% yang disampaikan Presiden AS Donald Trump. Kebijakan ini disebut a

(Katadata) 29/07/25 19:26 58084

Pemerintah Indonesia akan meminta klarifikasi dari Amerika Serikat (AS) terkait rencana penerapan tarif global sebesar 15% hingga 20% yang disampaikan Presiden AS Donald Trump. Kebijakan ini disebut akan diberlakukan kepada negara-negara yang belum memiliki perjanjian dagang khusus dengan AS.

Pemerintah khawatir, tarif global tersebut justru akan membuat kesepakatan dagang Indonesia-AS menjadi tidak berarti. Hal itu lantaran Indonesia saat ini sudah dikenai tarif sebesar 19%.

“Itu yang mau kita perjelas yang dimaksud 15%-20% itu seperti apa?” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso di Hotel Borobudur, Selasa (29/7).

Belum Ada Dokumen Resmi

Susiwijono menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada dokumen resmi terkait rencana tarif global tersebut. Padahal, kebijakan tarif berdampak langsung pada penerimaan negara dan seharusnya tertuang dalam perjanjian dagang yang sah.

Karena itu, pemerintah akan memastikan agar kesepakatan dagang RI-AS tidak menjadi sia-sia. Apalagi, dalam proses negosiasi, negara-negara mitra AS telah melakukan investasi besar untuk mendapatkan tarif khusus.

“Kalau gitu ngapain kita (nego)? Jepang saja untuk dapat 15% itu (investasinya) hampir US$ 550 juta, Eropa untuk dapat 15% investasinya US$ 1.350 miliar. Kita ngapain kan US$ 19,5 miliar. Masa yang lain nggak ngapa-ngapain?” ujar Susiwijono.

Saat ini, belum ada negara yang menandatangani perjanjian dagang resmi dengan AS di bawah pemerintahan Trump, termasuk Indonesia. Yang baru dipastikan hanyalah penundaan penerapan tarif hingga 1 Agustus 2025 bagi negara-negara yang sudah melakukan negosiasi.

“Jadi kepastian-kepastian itu yang akan kita perjelas baik kita dengan USTR. Sama-sama kita akan perjelas,” kata Susiwijono.

Tarif Global untuk 200 Negara

Trump mengatakan, kebijakan tarif global ini akan diterapkan terhadap sekitar 200 negara. Tujuannya adalah untuk mengakhiri defisit perdagangan Amerika Serikat yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.

Ia ingin mengenakan tarif kepada hampir seluruh mitra dagang AS. Bahkan, Trump sudah lebih dulu menetapkan tarif tinggi hingga 50% untuk beberapa negara, termasuk Brasil, yang diumumkan pada Jumat pekan lalu.

Kebijakan ini memicu banyak negara melakukan negosiasi agar mendapatkan tarif yang lebih rendah, seperti India, Pakistan, Kanada, dan Thailand. Saat ini, pembicaraan dengan beberapa negara tersebut masih berlangsung.

Trump lebih memilih kebijakan tarif langsung dibanding negosiasi panjang. "Pada dasarnya, kami akan menetapkan tarif untuk seluruh dunia dan itulah yang akan mereka bayar jika ingin berbisnis di Amerika Serikat. Karena anda tidak bisa hanya duduk dan membuat 200 kesepakatan,” kata Trump dikutip dari Reuters, Senin (28/7).




#trump #update-me

https://katadata.co.id/finansial/makro/6888bde44e6fd/trump-berlakukan-tarif-global-20-pemerintah-khawatir-negosiasi-jadi-sia-sia